Puisi-Puisi Cinta Jalaluddin Rumi yang Tak Pernah Padam


Puisi-Puisi Cinta Jalaluddin Rumi yang Tak Pernah Padam
Jalaluddin Rumi 
Sobat muda, keteduhan hati perlu kita jaga, sebagaimana cinta. Sekali pun berbagai halang rintang kita jumpai.
  
Dari berbagai hal-ihwal, cinta selalu berada di urutan atas. Cinta membentuk sekaligus menggerakan segala yang ada di semesta ini.

Jalaluddin Rumi memberi nasihat, petuah, dan inti sari cinta. Cinta terhadap Ilahi terutama. Dan cinta yang kita miliki dengan berbagai musabab.

Puisi-puisi Jalaluddin Rumi menyejukkan ketika dibaca, diingat, dan mungkin diilhami dengan dalam. Sepenuh hati, seperti ketika beliau menuangkan larik-larik puisinya.

Cinta

“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya,
Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya.
Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya,
Kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai,
Dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta
yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan
dia dan mereka adalah dia.Ini adalah sebuah rahasia
Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.

Cinta : Lautan Tak Bertepi

Cinta adalah lautan tak bertepi
langit hanyalah serpihan buih belaka.
Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta
Andai tak ada Cinta, Dunia akan membeku.

Bila bukan karena Cinta,
Bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan?
Bagaimana tumbuhan akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh (hewani)?
Bagaimana ruh (hewani) akan mengorbankan diri demi nafas (Ruh) yang menghamili Maryam?

Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju
Tidak dapat terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang.
Setiap atom jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna
Dan naik ke atas laksana tunas.
Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah
lagu pujian Keagungan pada Tuhan.

Rahasia Yang Tak Terungkap

Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah kulit.
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah
rahasia yang tak terungkapkan.

Karena Cinta

Kerana cinta duri menjadi mawar
kerana cinta cuka menjelma anggur segar
Kerana cinta keuntungan menjadi mahkota penawar
Kerana cinta kemalangan menjelma keberuntungan

Kerana cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Kerana cinta tompokan debu kelihatan seperti taman
Kerana cinta api yang berkobar-kobar
jadi cahaya yang menyenangkan

Kerana cinta syaitan berubah menjadi bidadari
Kerana cinta batu yang keras
menjadi lembut bagaikan mentega
Kerana cinta duka menjadi riang gembira

Kerana cinta hantu berubah menjadi malaikat
Kerana cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Kerana cinta sakit jadi sihat
Kerana cinta amarah berubah
menjadi keramah-ramaha


Yang Tercinta

Ada sebuah tempat di mana kata-kata
menjadi sunyi
di mana bisikan-bisikan hati muncul dan
tak tertabiri

Ada sebuah tempat di mana suara
menyanyikan keindahanmu
sebuah tempat di mana setiap nafas
memahat dirimu
di jiwaku


Wahai Kekasih, Dekap Aku dalam Cintamu

Asap yang menari bersama cinta –
Wahai Kekasih, dekap aku seperti asap yang menari itu
Panas yang membakar dalam api
Wahai kekasih, dekap aku seperti panas membakar api

Lilin cintaku terbakar oleh rasa kangen
Seperti lelehan lilin ia menangis
Seperti sumbu lilin yang terbakar habis
Wahai kekasih, dekap aku seperti lilin yang
meleleh karena sumbunya terbakar api

Saat sekarang kita berjalan bersama menyusuri jalan cinta
Tak dapat kita tidur lagi malam-malam
Di rumah penginapan pemusik menabuh genderang dan drum –
Wahai Kekasih, dekap aku seperti pejalan dan pemusik itu

Malam gelap, para pecinta tak terlelap
Jangan ganggu mereka dengan keinginan untuk tidur sejenak
Satu yang mereka inginkan, di sini bersama kita
Wahai Kekasih, dekap aku seperti para pencinta luapkan cinta

Penyatuan diri bagaikan sungai yang mengalir dengan
sepenuh godaan menuju laut
Malam nanti bulan akan mencium bintang-bintang
Majnun menjelma Laila –
Wahai Kekasih, dekap aku seperti mereka

Tuhan adalah segalanya
Ia menganugerahi kebaikan bagi penyair itu
Segala yang kusentuh dan kulihat berubah menjadi nyala cinta
Wahai Kekasih, dekap aku dalam pernyataan cinta yang serupa

Pada hari cintamu menyentuhku
Aku menjadi gila hingga kawanan orang gila
menjauhiku dan lari dariku

Kata-kata dari sang pujangga tak kan pernah menawan
mantra yang kau sorotkan ke jiwaku lewat gerak alis mata


Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan nama Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Afganistan) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Rumi seorang cendekia yang saleh, mistikus yang berpandangan ke depan, seorang guru yang terkenal di Balkh. Saat Rumi berusia 3 tahun karena adanya bentrok di kerajaan maka keluarganya meninggalkan Balkh menuju Khorasan. Dari sana Rumi dibawa pindah ke Nishapur, tempat kelahiran penyair dan alhi matematika Omar Khayyam. Di kota ini Rumi bertemu dengan Attar yang meramalkan si bocah pengungsi ini kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.

Demikianlah sobat muda puisi cinta karya Jalaluddin Rumi yang senantiasa mengingatkan kita akan kuasa-Nya. Menyadarkan dengan cara yang santun. Memberi kedamaian hati.

Semoga menginspirasi.


*Diolah dari berbagai sumber

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silakan berkomentar dengan santun, inspiratif dan tidak mengandung SARA...mari saling menginspirasi