Panduan Menulis



Panduan Menulis

pixabay.com

Sobat muda yang penuh semangat. Sobat muda masih terus menulis? Masih terus belajar? Masih rajin membaca? Atau rajin galau?

Bagaimana sobat, sobat tahu apa yang harus dilakukan? saran saya: jangan terlalu sering membuang waktu. Jangan terlalu sering membiarkan kekosongan beranak-pinak. hehe

Sobat mengenal Sapardi Djoko Damono? Salah seorang penyair besar. Penyair yang terkenal dengan “hujan”-nya. Beliau mampu meniadakan kesedihan sementara waktu. Begitulah kiranya yang saya rasakan ketika membaca karya-karya beliau. Pada hemat saya, gaya bahasa dan konsep yang dituangkan Sapardi terlihat amat sederhana. Bahasa sehari-hari yang digunakannya membuat pembaca merasa nyaman untuk menikmati karya-karyanya. Kedalaman makna yang terkandung dalam setiap maknanya juga terkesan sangat dekat dengan kehidupan kita. Siapa yang tidak merasakannya?

Lain lagi dengan nama yang sedang populer sekarang, Aan Mansyur. Puisi-puisinya dijadikan “nyawa” dalam film Ada Apa Dengan Cinta. Film yang sangat ditunggu-tunggu oleh jutaan penggemar. Puisi cinta Aan Mansyur memiliki ketepatan. Momentum dan kata-katanya seakan memang telah disusun untuk manusia yang masih hidup abad ini. Baik tua ataupun muda. Romantikanya begitu hidup. Sehingga  laris di pasaran.

Dari kedua nama di atas, kita bisa memetik ibrah...
Terkadang kita mesti pandai memilih situasi. Menentukan apa yang bisa menarik perhatian. Tentu ini merupakan hasil dari ketekunan.  

Baiklah sobat muda, saya akan membagikan rangkuman tentang panduan menulis. Sebagai ketekunan yang mudah-mudahan bisa membantu. Sebagai pijakan, mungkin juga sebagai kelanjutan dari langkah sebelumnya yang sempat kebingungan. Atau untuk menghindari kesalaha penulis muda yang sering dilakukan.

Panduan menulis ini berguna untuk menulis berbagai macam tulisan, misalnya artikel, wacana, cerita dari garis besarnya, atau bisa dibilang benang merahnya. Selain itu, kita juga mesti menghindari kesalahan dalam menulis. Menulis adalah kegiatan yang membutuhkan serangkaian bahan, wawasan dan kedewasaan yang disusun secara sistematis sehingga menghasilakn informasi atau makna. Berikut ini adalah panduan menulis dari saya;

1.  Mesti bisa membaca dan menulis, juga mendengarkan. Ini bukan lelucon. Ini dasar utama. Maksudnya, sobat harus memahami dasar-dasar membaca, menulis, dan mendengarkan. Atau setidaknya, sobat mesti mengerti etika membaca, etika menulis, dan etika mendengarkan. Sebaiknya, sebelum menulis suatu tema sobat membaca berbagai sumber, mendengarkan orang-orang yang ahli dalam bidangnya.

2.    Tentukan tema. Tema merupakan peta untuk petunjuk perjalanan. Tanpa peta petualangan tak akan mencapai tujuan. Seringkali, para penulis yang sudah matang membuat tema dengan terlebih dahulu membuat sketsa tulisan, seperti membuat draf-draf. Seperti membuka jalur-jalur untuk petualangan, menentukan jalan mana yang akan ditempuh; persiapan apa yang diperlukan dan masalah apa yang kiranya akan terjadi.

3.    Tentukan visi dan misi yang akan ditonjolkan. Artinya, ada manfaat yang bisa disajikan dalam tulisan. Entah itu manfaat yang tersirat atau manfaat yang tersurat, tergantung bagaimana keinginan penulis.

4. Tentukan struktur tulisan. Dalam setiap pertandingan, pelatih selalu menyiapkan formasi. Menyiapkan strategi. Pola apa yang diterapkan? Menyerang atau bertahan? Naratif atau persuasif? Struktur tulisan merupakan pijakan pertama dalam menulis setelah konsep yang didapat, sekaligus menyamakan ide yang telah dibuat sebelumnya.

5. Mulailah menulis. Ingatlah pepatah, jangan pernah menunda sesuatu. Sebab akan menimbulkan masalah tak tertuga. Yakinkanlah diri sobat. Dan percayalah pada diri sobat bahwa sobat bisa melakukannya. Jangan terlalu mengkhawatirkan dengan apa-apa yang belum ada. Manusia memang diciptakan dengan kekurangan, dan tentu memiliki kemampuan. Kemampuan inilah yang mesti terus dilatih. Dan dilatih.

6.  Membaca ulang tulisan. Masih pada tahap yang amat menentukan kebaikan hasil tulisan. Kita seringkali terlalu asik saat menulis. Mengalir terus mengalir. Sebenarnya itu bukan masalah. Namun, alangkah baiknya, membaca ulang tulisan-tulisan sebelumnya. Membaca paragraf sebelumnya. Sudah sesuaikah dengan jalurnya? Perlu disadari, mengulang-ulang membaca tulisan sendiri dapat membuat kita lebih baik dan lebih bertenaga untuk melanjutkan tulisan-tulisan agar lebih baik dan dapat memberikan gagasan yang lebih tepat.

Sekian panduan menulis dari saya. di lain kesempatan saya akan membahas cara menulis puisi dan contoh puisi. Dan dilanjutkan dengan materi lainnya.
Silakan berkenan menambahkan dengan berkomentar di kolom komentar. Saya pun tengah belajar. Dan ingin terus belajar sambil berbagi. Semoga senantiasa berkenan.

_kurapikasoka_




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silakan berkomentar dengan santun, inspiratif dan tidak mengandung SARA...mari saling menginspirasi